Evolusi Honda Civic Dari Generasi ke Generasi

Evolusi Honda Civic Dari Generasi ke Generasi

HONDA CIVIC siapa sih yang enggak tahu mobil jenis ini? banyak sekali lalu lalang di jalan raya. Honda Civic adalah mobil yang diproduksi oleh Honda Motor Co. Pertama kali diperkenalkan pada Juli 1972 sebagai coupe 2 pintu, diikuti dengan versi hatchback 3 pintu pada September tahun itu juga. Mobil ini menganut sistem gerak roda depan, di mana mesinnya diletakan melintang, sehingga dapat menyediakan ruang interior yang cukup luas walaupun dimensi mobil terbilang kecil. Edisi pertamanya sendiri "hanya" dilengkapi radio, penghangat, serta trim plastik. Namun sekarang telah berkembang pesat CIVIC GENERASI PERTAMA (1973-1979) Dikenalkan pada 1972, namun dijual sebagai model 1973. Bermesin 1169cc 4 silinder. Dikenal sebagai mobil yang berkarat kurang dari 3 tahun pembelian karena maraknya penggunaan garam pada musim dingin.
CIVIC GENERASI KEDUA (1980-1983) Civic generasi kedua ini lebih besar dan lebih "bulat" serta penambahan kekuatan mesin. Edisi 1335 cc berkekuatan 55hp (41kW), sedangkan yang edisi 1488 cc berkekuatan 67 hp (50kW). Di Civic edisi ini juga ada yang ditawarkan bertransmisi semi-otomatis yang pada saat itu merupakan hal yang unik
CIVIC GENERASI KETIGA (1984-1987) Di generasi ini, wheelbase dipanjangkan 13 cm. Disajikan dalam bentuk-bentuk hatchback 3 pintu, sedan 4 pintu, shuttle wagon 4 pintu dan CRX Coupe. Memakai mesin CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion) 12-valve 76 hp 1500cc. Dan tentunya dalam desain yang diperbaharui
CIVIC GENERASI KEEMPAT (1988-1991) Di generasi ini, wheelbase lebih dipanjangkan menjadi 250cm. Body juga didesain ulang agar lebih nyaman. Berbasis mesin CVCC 1500cc 16-valve bertenaga 108 hp (81kW), namun edisi mesinnya berbeda-beda untuk regional tertentu. Tahun 1990, Civic mengalami sedikit facelift
CIVIC GENERASI KELIMA (1992-1995) Generasi Civic kelima memiliki wheelbase yang diperpanjang lagi menjadi 262 cm untuk sedan 4 pintu, dan 257 cm untuk hatchback 2 pintu. Varian yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari seri DX yang dasar, LX yang dilengkapi AC, player kaset, power windows, seri EX yang dilengkapi sunroof, stereo dan memiliki VTEC
CIVIC GENERASI KEENAM (1996-2000) Bermesin B16A 160 PS (158 hp/118 kW). Di generasi ini pertama kali salah satu varian Civic bertenaga gas alam dikeluarkan. Varian Type-R juga adalah tipe yang baru dimulai di generasi ini. Type-R adalah Civic yang mempunyai kekuatan mesin lebih garang --189 PS JIS (185 hp/132 kW)--. Tahun 1999, sedan Civic diupdate interior dan eksteriornya, seperti perubahan letak grill dan lampu belakang dsb
CIVIC GENERASI KETUJUH (2001-2005) Memakai suspensi MacPherson (sebelumnya memakai double wishbone) untuk meminimalisasi biaya dan juga menyediakan ruang lebih banyak untuk mesin Honda K-Series yang baru dikenalkan. Di Generasi ini, Civic Hybrid (1300 cc) mulai diperkenalkan. Type R digenerasi ini memiliki power 200 PS (197 hp/147 kW) di 7400 rpm, dengan redline 8000 rpm. Akhir tahun 2003, grill diganti dari menjadi hanya 1 baris dan update lampu belakang
CIVIC GENERASI KEDELAPAN (2006-sekarang Civic mengalami perubahan desain besar-besaran di generasi ini. ABS dan airbag sudah diterapkan ke semua varian. Produksi tahun 2006 dan seterusnya, Civic menerima rating ULEV-2 (Ultra Low Emission Vehicle) dan mesin powerful 1800cc. Variannya antara lain DX, LX, EX, Si dan hybrid.
sUMBER :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7681092
Read More
Evolusi Kijang Yang Memang Tiada Duanya

Evolusi Kijang Yang Memang Tiada Duanya

Grand new kijang innova merupakan generasi teranyar dari rangkaian panjang proses evolusi yang dialami oleh Toyota Kijang. Generasi pertama muncul pada pertengahan tahun 1977 (1977-1980). Saat itu Kijang muncul dalam bentuk pickup atau kendaraan niaga, yang kemunculannya memang disengaja guna menyaingi Mitsubishi colt pickup yang saat itu sedang berkuasa di Indonesia. Kemunculannya pun sempat diragukan dapat menyaingi dominasi Colt. Namun perjalanan waktu berkata lain, Kijang mampu menunjukan diri melalui keunggulan-keunggulannya sehingga dapat diterima oleh pasar.
Harganya yang lebih kompetitif pun dipercaya menjadi salah satu keunggulun yang dimiliki oleh Kijang. Harga mobil baru yang mendapat julukan “Kijang kotak” ini dilepas diangka Rp 1,3 juta, lebih murah sekitar Rp 300 ribu dari pesaing utamanya Mitsubishi Colt pikap.
Generasi kedua Kijang muncul pada tahun 1981 hingga 1985. Dengan model yang lebih modern dari generasi pertamanya dan mendapatkan julukan “Kijang Doyok”, Kijang generasi kedua ini tidak hanya menyediakan kendaraan niaga saja, tetapi juga telah menawarkan kendaraan penumpang.
Pada 1989 hingga 1997 generasi ketiga mobil ini menjadi salah satu kendaraan favorit keluarga di Indonesia dengan pilihan utama pada kijang Super dan Grand.
Perubahan yang sangat mencolok terjadi pada generasi keempat tahun 1997 hingga 2005, dimana bentuk kotak yang telah 10 tahun dipertahankan akhirnya berubah menjadi lebih Aerodinamis, yang kemudian mendapat julukan baru sebagai “Kijang Kapsul”. Dan pada tahun 2005 Kijang kapsul mengalami perubahan kembali kedalam bentuk yang lebih modern dalam Kijang Innova yang masih bertahan hingga saat ini. Sumber : http://tentangmobiltoyota.blogspot.com
Read More
Babad GODOG

Babad GODOG

Kecamatan : Leles Nama pemegang naskah : Encon Tempat naskah : Desa Cangkuang Asal naskah : pemberian Ukuran naskah : 16 x 20.5 cm Ruang tulisan : 15 x 18 cm Keadaan naskah : baik Tebal naskah : 71 Halaman Jumlah baris per halaman : 15 baris Jumlah baris halaman awal dan akhir : 15 dan 13 baris Huruf : Arab/Pegon Ukuran huruf : sedang Warna tinta : hitam Bekas pena : agak tajam Pemakaian tanda baca : ada Kejelasan tulisan : jelas Bahan naskah : kertas daluang Cap kertas : tidak ada Warna kertas : coklat kekuning-kuningan Keadaan kertas : agak tebal Cara penulisan : timbal balik Bentuk karangan : puisi (tembang) Ringkasan isi : Naskah ini berisi cerita tentang kisah seorang tokoh yang bernama Keyan Santang: putra Raja Padjajaran Sewu. Prabu Siliwangi, yang gagah perkasa kemudian masuk Islam. Ia menyebarkan agama baru yang dianutnya itu di Pulau Jawa dan menetap di Godog. Suci Kecamatan Karangpawitan Garut sampai akhir hayatnya. Nama-nama lain yang disandang tokoh itu adalah Gagak Lumayung, Garantang Sentra. Pangeran Gagak Lumiring. Sunan Rakhmat, dan Sunan Bidayah. Pada suatu hari Keyan Santang berdatang sembah kepada ayahandanya. Ia ingin menyampaikan sesuatu yakni hasrat hatinya untuk dapat melihat darah sendiri. Kemudian baginda memanggil para ahli nujum untuk menanyakan siapa gerangan orang yang sanggup memenuhi keinginan Keyan Santang seperti yang diucapkannya tadi. Para ahli nujum tidak seorang pun yang dapat menjawab pertanyaan raja. Tetapi kemudian seorang kakek yang sudah tua renta dating menghadap baginda raja dan berkata. ? Daulat tuanku, hamba hendak menghabarkan kepada tuanku bahwa sebenarnya ada orang yang dapat memperlihatkan darah raja putra itu. Ialah Baginda Ali di Mekah.? Prabu Siliwangi bertanya,?Siapa kiranya yang akan unggul bila anakku bertarung dengan dia?? Selesai pertanyaan itu diucapkan, maka tanpa memperlihatkan jawaban kakek itu pun lenyap dari pandangan. Menurut yang empunya cerita, kakek itu tak lain adalah Malaikat Jibril. Nama Baginda Ali terkesan pada hati Keyan Santang. Sekarang ia ingin mencari orang yang memiliki nama itu ke Mekah. Setelah meminta izin dari Prabu Siliwangi dan menyetujuinya untuk berangkat, maka Keyan Santang terbang. Namun ia belum tahu jalan ke Mekah. Baru saja ia tinggal landas, di atasnya terdengar suara tanpa wujud sumbernya, ?Engkau bernama Geranta Sentra!? Setelah itu tampak olehnya seorang putri yang sangat cantik turun dari langit. Terjadilah percakapan antara Keyan Santang dengan putri itu. Kemudian putrid itu minta kepada Keyan Santang agar diambilkan bintang-bintang dari langit. Setelah selesai mengucapkan permintaannya itu, maka hilanglah putri itu. Ingin memenuhi permintaan sang putri, Keyan Santang bertambah tinggi terbangnya, ia bermaksud akan memetik bintang. Tetapi malah bintang itu berterbangan jauh ke langit. Keyan Santang tidak putus asa, ia terus mengejar bintang itu hingga akhirnya ia sampai di atas Mekah. Karena Keyan santang demikian bernafsunya ia ingin dapat menangkap salah satu bintang, maka langit di atas Mekah pun menjadi hingar bingar. Suara gaduh itu membuat baginda Ali ingin melihat keadaan langit. Tak lama kemudian bertemulah Baginda Ali dengan Keyan Santang. Terjadilah percakapan antara mereka. Kata Baginda Ali ,?Kau dapat mengambil bintang, asal kau tahu dahulu mantranya. ?Keyan Santang menanyakan bagaimana bunyi mantra itu. Kemudian Baginda Ali mengucapkan mantra yang berbunyi. ?Allohusoli ala nu dimakbul Sayidina Muhammad?. Setelah Keyan Santang mengucapkan mantra itu, ia dapat menangkap bintang dari langit. Ternyata bintang itu berupa untaian tasbih. Diketahui akhirnya oleh putra raja Padjadjaran itu bahwa yang mengajarkan mantra itu adalah baginda Ali yang tengah dicarinya. Timbul keinginan Keyan Santang untuk mengajak bertarung dengan Baginda Ali. Tetapi Baginda Ali sudah tidak ada. Keyan Santang hanya bertemu dengan seorang tua bangka yang sedang membawa tungked (tongkat) dan tiang mesjid. Terjadilah percakapan antara Keyan Santang dengan orang tua itu . Keyan Santang mencoba untuk mencabut tongkat yang ditancapkan oleh orang tua tadi, tetapi tidak berhasil Setelah diketahui bahwa orang tua itu tidak lain adalah Baginda Ali, maka Keyan Santang pun menyatakan takluk dan kemudia mau memeluk agama Islam. Keyan Santang berganti nama menjadi Sunan Rakhmat atau Sunan Bidayah. Keyan Santang pun memeiliki tugas untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Prabu Siliwangi menolak bahkan tidak mau memeluk agama Islam. Kemudian dengan jalan menembus bumi raja Padjadjaran itu pergi dari Padjadjaran Sewu. Sementara itu para bangsawan Padjadjaran bersalin rupa menjadi bermacam-macam jenis harimau. Sedangkan keraton serta merta berubah menjadi hutan belantara. Konon harimau-harimau itu menuju hutan Sancang mengikuti Prabu Siliwangi. Sementara itu Sunan Rahkmat meng-Islamkan rakyat yang ada di Batulayang, Lebak Agung, Lebak Wangi, Curug Fogdog, Curug Sempur, dan Padusunan. Sewaktu itu Sunan Rakhmat kawin dengan Nyi Puger Wangi yang berasal dari Puger. Dari Puger Wangi Sunan Rakhmat mempunyai anak kembar, kedua-duanya laki-laki, kakaknya bernama Ali Muhammad dan adiknya Pangeran Ali Akbar. Sayang sekali tak lama kemudian setelah melahirkan Nyi Puger Wangi meninggal dunia. Dalam kesedihan karena ditinggal istri, Sunan Rakhmat terus menyiarkan agama Islam di Karang Serang, Cilageni, Dayeuh Handap, Dayeuh Manggung, Cimalati, Cisieur, Cikupa, Cikaso, Pagaden, Haur Panggung, Cilolohan, warung Manuk, Kadeunghalang, dan Cihaurbeuti. Pada suatu saat pernah pula Sunan Rakhmat berangkat lagi ke Mekah. Waktu akan pulang lagi ke Jawa, Sunan Rakhmat dibekali tanah Mekah yang dimasukan ke dalam peti. Di dalam peti itu diletakkan pula sebuah buli-buli berisi air zam-zam. Selain itu Sunan Rakhmat diberi hadiah kuda Sembrani oleh ratu Jin dan Jabalkop. Alkisah disebutkan bila peti itu gesah (bergoyang) di suatu tempat di Pulau Jawa, maka itulah tandanya Sunan Rakhmat mesti berhenti. Di sanalah ia mesti bermukim. Adapun menurut yang empunya cerita, tempat bergoyangnya peti itu di Godog. Itulah sebabnya Sunan Rakhmat yang nama aslinya Keyan Satang dimakamkan di Godog Karangpawitan Garut. Sumber : http://pariwisata.garutkab.go.id
Read More