MAKNA TRI DHARMA PERGURUAAN TINGGI

MAKNA TRI DHARMA PERGURUAAN TINGGI

TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia. Dengan memperhatikan perkembangan dunia yang begitu pesat, maka pembentukan masyarakat Indonesia yang modernmenjadi tujuan utama dari pembangunan nasional Indonesia. Pembangunan masyarakat modern ini akan menyangkut perubahan-perubahan nilai-nilai Pancasila.
Manusia modern tersebut mempunyai ciri-ciri antara lain : lebih mudah meneriam dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakn pendapatnya, memiliki rasa tanggungb jawab, lebih berorientasi kemasa depan, lebih mepunyai kesadaran mengenai waktu,orgaiusasi, teknologi, dan ilmun pengetahuan.
Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita melihat betapa pentingnya peranan perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam system pendidikan formal dinegara kita yang hendaknya dapat mengahsilkan tenag-tenaga ahli dan dapat pula mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
sebagi lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi,STKIP PGRI Pontianak mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1. pendidikan dan pengajaran
2. penelitian dan pengembangan
3. Pengabdian pada masyarakat
Ketiga fungsi tersebut lebih dikenal sebagi TRI DARMA PERGURUAN TINGGI yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama.
Penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang diasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Dengan memperhatikan uraian diatas , semakin jelaslah hubungan antara tri dharma tersebut.Tri Dharma Perguruan Tinggi ini sebenarnya menerapkan fungi perguruan tinggi yang Universal. Artinya bukan hanya di Indonesia saja. Tri Dharma perguurn tinggi juga terdapat di negara maju lainnya. Hanya saja dalm hal ini di Indonesia dinyatakn secar eksplisit,sehingga setiap warga negara khususnya warga perguruan tinggi akan senantiasa sadar akan tugasnya. Dengan demikian dalm menjalankan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas yangf telah ditetapkan seperti tersebut diatas.
Agar dapt lebih mengahayati makna dari perguruan tinggi, marilah kita tinjau ketiga dharma itu secara lebih mendalam.
1. Pendidikan dan Pengajaran
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di pergurun tinggi.Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana,strata dua(S-2) merupakan program magisterdan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu,serta pendidikan jalur vokasional/non gelar(diploma).

2. Penelitian dan pengembangan
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tnapa penelitain,maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas.artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengasn kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.
3. Pengabdian pada masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat kongkrit dan langsung dirasakn manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota sivitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi,yang selanjutnya dapat digunakn sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.
Read More
KINERJA KARYAWAN

KINERJA KARYAWAN

Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Alwi, 2001). Dengan kata lain, kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya As’ad (2000) mengemukakan bahwa kinerja seseorang merupakan ukuran sejauh mana kebberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya. Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu
(1) individu (kemampuan bekerja), (2) usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan (3) dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja).
Menurut Handoko (2000) pengukuran kinerja didasarkan pada mutu (kehalusan, kebersihan dan ketelitian), jumlah wakt (kecepatan), jumlah macam kerja (banyak keahlian), jumlah jenis alat (ketrampilan dalam menggunakan macam-macam alat) dan pengetahuan tentang pekerjaan. Kinerja juga dapat dilihat dari individu dalam bekerja, misalnya prestasi seseorang pekerja ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas serta adanya rasa percaya diri.
Pengukuran prestasi kerja menurut Siagian (2000) menyatakan bahwa secara umum pengukuran kinerja diterjemahkan kedalam penilaian perilaku kerja secara umum, kemudian diterjemahkan kedalam perilaku kerja secara mendasar yang meliputi : (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) pengetahuan tentang pekerjaan, (4) pendapat atau pernyataan yang disampaikan (5) keputusan yang diambil (6) perencanaan kerja, dan (7) daerah organisasi kerja.
Tujuan organisasi akan dapat dicapai karena adanya upaya para pelaku yang berada di dalam organisasi tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi dalam suatu kurun waktu tertentu, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Berdasarkan pengertian ini, sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance), atau dengan kata lain bila kinerja perorangan baik, maka kemungkinan besar kinerja lembaga juga baik selama lembaga yang bersangkutan memenuhi kebutuhan para anggotanya.
Martoyo (2000) menyebutkan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan yang dimiliki karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
As’Ad (2000) menyebutkan bahwa ada beberapa cara untuk mengukur kinerja secara umum, yang kemudian diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, yaitu :
1. kuantitas kerja
2. kualitas kerja
3. pengetahuan tentang pekerjaan
4. pendapat atau pernyataan yang disampaikan
5. keputusan yang di ambil
6. perencanaan kerja
7. daerah organisasi kerja.
Dari ke -7 poin di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai olehkaryawan dalam satu periode, khususnya yang berkenaan dengan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan.
Menurut Handoko (2000), ukuran kinerja dapat meliputi data produksi, data personalia dan lain-lain sesuai dengan tujuan. Robbins (2003) mengatakan bahwa mengevaluasi kinerja karyawan dapat dilakukan melalui dua kategori : 1) terhadap karyawan teknik terdiri atas kompetensi teknis, kesanggupan mencukupi kebutuhannya sendiri, hubungan dengan orang lain, kompetensi komunikasi, inisiatif, kompetensi admiistratif dan keseluruhan hasil kinerja karyawan teknis. 2) evaluasi terhadap ilmuwan meliputi kreativitas, kontribusi yang diberikan, usaha kerja kelompok, keseluruhan hasil kinerja ilmuwan.
Selain itu kinerja dapat dilihat dari perilaku individu dalam bekerja. Misalnya, prestasi seorang pekerja dapat ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas, serta adanya rasa percaya diri.
Ada dua kegiatan pengukuran kinerja yang dapat dilakukan :
1. Identifikasi dimensi kerja
2. Penetapan standar kerja.
Dimensi kerja mencakup semua unsur yang akan dievaluasi dalam pekerjaan masing-masing pegawai /karyawan dalam suatu organisasi. Dimensi ini mencakup berbagai kriteria yang sesuai untuk digunakan untuk mengukur hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Pengukuran kinerja juga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan), kualitas (mutu yang dihasilkan) dan ketetapan waktu (kesesuaian dengan waktu yang telah direncanakan).
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja dipakai dalam suatu penilaian kinerja pegawai/karyawan. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai. Ada enam kriteria primer yang digunakan untuk mengukur kinerja :
1. quality ; merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.
2. quantity; merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.
3. timeliness ; adalah tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
4. cost-effectiveness; yaitu tingkat sejauh mana penggunaan daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi, atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.
5. need for supervision ; merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja daat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.
6. interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana karyawan/pegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan.
Penetapan standar kerja diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja pegawai/karyawan telah sesuai dengan sasaran yang diharapkan, sekaligus melihat besarnya penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil pekerjaan secara aktual dengan hasil yang diharapkan. Standar kinerja pekerjaan (performance standard) menentukan tingkat kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pemegang pekerjaan tersebutdan kriteria terhadap mana kesuksesan pekerjaan di ukur. Standar kinerja pekerjaan membuat eksplisit kuantitas dan/atau kualitas kinerja yang diharapkan dalam tugas-tugas dasar yang ditetapkan sebelmnya dalam deskripsi pekerjaan. Biasanya standar kinerja pekerjaan adalah pernyataan-pernyataan mengenai kinerja yang dianggap dapat diterima dan dapat dicapai atas sebuah pekerjaan tertentu.Menurut Alwi (2001), ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi standar kinerja pekerjaan, yaitu :
1. standar kinerja haruslah relevan dengan individu dan organisasi.
2. standar kinerja haruslah stabil dan dapat diandalkan.
3. standar kinerja haruslah membedakan antara pelaksanaan pekerjaan yang baik, sedang, atau buruk.
4. standar kinerja haruslah ditentukan dalam angka.
5. standar kinerja haruslah dipahami oleh karyawan/pegawai dan penyelia.
6.standar kinerja haruslah mudah diukur
7. standar kinerja haruslah memberikan penafsiran yang tidak mendua
Standar kinerja pekerjaan mempunyai dua fungsi. Pertama, menjadi tujuan atau sasaran-sasaran dari upaya-upaya karyawan/pegawai. Jika standar telah dipenuhi maka karyawan/pegawai akan merasakan adanya pencapaian dan peneyelesaian. Kedua, standar-standar kinerja pekerjaan merupakan kriteria pengukuran kesuksesan sebuah pekerjaan. Tanpa adanya standar, tidak akan ada sistem pengendalian yang dapat mengevaluasi kinerja pegawai/karyawan.
Analisis tentang kinerja/pegawai menurut Robbins (2003) senantiasa berkaitan erat dengan dua faktor utama, yaitu pertama, kesediaan atau motivasi karyawan/pegawai untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan/pegawai, kedua adalah kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan kata lain kinerja adalah fungsi interaksi antara motivasi kerja dengan kemampuan atau p = f (m x a), dimana p = performance. M = motivation, dan a = ability.
Berdasarkan persamaan di atas, menurut Robbins (2003), masih ada sepotong teka-teki yang belum ditemukan, yaitu perlunya menambahkan aspek kesempatan (oppurtunity) ke dalam persamaan di atas, sehingga persamaan kinerja = f (m x a x o).
Selanjutnya Siagian (2002) mengemukakan bahwa produktivitas sebagai wujud dari kinerja merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan. Disamping itu, kondisi kerja juga turut berpengaruh dalam menentukan efisiensi dan efektivitas seorang individu dalam berkinerja. Kinerja yang baik akan memberikan dampak yang positif bagi usaha selanjutnya dari organisasi.

Sumber : http://rikanovyanti.wordpress.com/2010/06/04/kinerja-karyawan/
Read More
MEMBANGUN KINERJA STAFF

MEMBANGUN KINERJA STAFF

Ada apa dengan kinerja karyawan

Kalau kita sepakat bahwa fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan, maka orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Maka konteks seharusnya adalah bahwa arah pelaksanaan tugas karyawan adalah memberikan pelayanan pada pelanggan, baik internal maupun exsternal.

Hal-hal di atas tidak mudah. Karena barisan terdepan dalam pemberian pelayanan adalah karyawan dengan berbagai persoalannya. Bukan tidak mungkin pelanggan memperoleh citra yang buruk tentang lembaga/organisasi, gara-gara pekerjaan pelayanan oleh karyawan yang jelek. Dari sinilah mungkin enter-point-nya. Harus fokus pada peningkatan kinerja karyawan. Karena tidak mungkin terjadi “fokus pada pelanggan” tanpa didahului oleh “fokus pada karyawan.”
Berbicara kinerja individual karyawan, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi. Menurut Gibson, kinerja individual karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan dan lingkungan kerja.

Awalnya, adalah Motivasi Kerja

Faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual karyawan. Sedangkan faktor kemamampuan individual dan lingkungan kerja memiliki hubungan yang tidak langsung dengan kinerja. Kedua faktor tersebut keberadaannya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Karena kedudukan dan hubunganya itu, maka sangatlah strategis jika pengembangan kinerja individual karyawan dimulai dari peningkatan motivasi kerja. Diyah Dumasari Siregar ST, MM, dalam tulisannya menyatakan, bahwa karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah.

Adalah menjadi tugas manajemen agar karyawan memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman dan dari beberapa buku, biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Pemahaman tentang jenis atau tingkat kebutuhan perorangan karyawan oleh perusahaan menjadi hal mendasar untuk meningkatkan motivasi. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan, produktivitas pun akan meningkat.

Apa sebenarnya yg dibutuhkan karyawan? Menurut Maslow, jenjang kebutuhan manusia sebagai karyawan dari yang terrendah hingga yang tertinggi adalah :
Physiological Needs (Kebutuhan fisiologis/dasar/pokok)
Safety Needs (kebutuhan akan rasa aman).
Social/Affiliation Needs (kebutuhan untuk bersosialisasi)
Esteem Needs (kebutuhan harga diri).
Self-actualization Needs (kebutuhan aktualisasi diri).

Apa yang bisa kita ambil manfaatnya?

Menurut Diyah lagi, dari tingkat kebutuhan manusia menurut Maslow tersebut, kompensasi dalam bentuk sentuhan emosional merupakan level yang lebih tinggi, dibandingkan kebutuhan fisik/dasar. Level tertinggi yaitu Self-actualization Needs (kebutuhan aktualisasi diri) membuktikan bahwa karyawan lebih senang apabila diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan diakui oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian, bahwa karyawan ingin mendapat kesempatan berkembang dan menunjukkan kemampuannya.

Sumber : http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/05/23/meningkatkan-kinerja-karyawan-1/
Read More
SIKAP DAN BAKAT

SIKAP DAN BAKAT

Tip dan Latihan 7

SERIAL MENUJU PUNCAK BERSAMA MODERATOR

Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna, dengan keunikan masing-masing dan dengan caranya sendiri. Dia tidak akan meninggalkan anda dan saya, karena Dia bukan seperti watch maker yang membuat lalu diserahkan pada orang lain untuk mengurusnya. Tuhan punya mekanisme tersendiri, Dia menciptakan apa yang disebut bakat, yakni potensi dasar yang dimiliki setiap anda dan saya.

Dengan bakat manusia dapat berkembang, dengan bakat manusia dapat bertahan, dengan bakat manusia dapat melakukan banyak hal, dengan bakat pula manusia dapat meningkatkan kemampuannya. Karena itu jangan pernah merasa diri tidak berharga, setiap orang punya bakat, kalau orang lain dapat melakukan sesuatu, andapun pasti bisa melakukannya. Pikirkanlah itu.

Bukanlah situasi dan kondisi yang anda, melainkan apa yang anda buat terhadap situasi dan kondisi itu, yang akan menentukan apa yang akan anda capai dengan hidup anda. Itu semua dipengaruhi oleh bakat yang ada dalam diri. Karena itu yang perlu anda lakukan adalah cuma memupuk dan mengarahkan bakat yang ada, setelah itu nikmatilah, anda akan merasakan bahwa segalanya akan berjalan dengan mudah, segalanya akan berjalan lancar dan segalanya akan respek dengan diri anda. Seiring dengan berjalannya waktu dan jam terbang anda, bakat akan terlihat mengkilat dan mengkilau sehingga orang disekitar akan merasakannya, akan melihatnya dan akan percaya dengan kemampuan anda.

Renungan

Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk bersaing, menang dan mendahului orang lain tetapi bersaing dengan diri sendiri, mendahului diri sendiri, berpacu dengan diri sendiri. Potensi atau bakat yang Tuhan ciptakan cukup untuk memulainya, tinggal berjuang, memupuk dan mengarahkannya. Kalau orang lain bisa kenapa diri ini tidak?

Tip dan Latihan

1. Hari ini saya akan memikirkan kembali tentang apa yang saya miliki dan bukannya yang tidak saya miliki, saya akan memikirkannya dengan serius
2. Hari ini saya akan …………………………………………………………………………

Inspirasi: Zig Ziglar Salam Hangat


Moderator

Milis: Pengembangan-Kepribadian-subscribe@yahoogroups.com

Menuju puncak bersama-sama dengan membangun diri Silahkan anda sebarluaskan tidak ada hak cipta / copyrigth


Berikan tip & Latihan menunju puncak ini kepada 4 rekan terdekat anda sebagai tanda persahabatan “Pesan dari Seorang Sahabat”

lalu tersenyumlah dengan hangat

Milis: Pengembangan-Kepribadian-subscribe@yahoogroups.com
Read More
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Pengertian komunikasi Interpersonal

Kita dapat memahami makna atau pengertian dari komunikasi interpersonal dengan mudah jika sebelumnya kita sudah memahami makna atau pengertian dari komunikasi intrapersonal. Seperti menganonimkan saja, komunikasi intrapersonal dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.

Komunikasi Interpersonal menuntut berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok kecil.

Komunikasi Interpersonal juga berlaku secara kontekstual bergantung kepada keadaan, budaya, dan juga konteks psikologikal. Cara dan bentuk interaksi antara individu akan tercorak mengikuti keadaan-keadaan ini.

Sistem Komunikasi Interpersonal

Menurut Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. lewat bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, beliau menjelaskan tentang sistem dalam komunikasi interpersonal seperti:

* Persepsi Interpersonal
* Konsep Diri
* Atraksi Interpersonal
* Hubungan Interpersonal.

Dalam tulisan ini, Tim Penulis hanya menjelaskan point hubungan interpersonalnya saja. Karena Tim Penulis beranggapan, pembahasannya terlalu rumit dan dianggap dalam point hubungan interpersonal pembahasannya jelas sehingga mudah dimengerti.

Hubungan Interpersonal

Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

1. Percaya (trust)

Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:

a. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.

b. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.

c. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.

2. Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:

a. Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.

b. Orientasi maslah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai tujuan.

c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.

d. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.

e. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.

f. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.

3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.

Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu dll.


Sumber-sumber:

* http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal
* Buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Penerbit Rosda
http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/komunikasi-interpersonal.html
Read More
Sejarah Evolusi Laptop

Sejarah Evolusi Laptop

Sejarah laptop atau notebook dimulai tahun 1968, ketika para perancang di Xerox PARC membuat prototype laptop bernama Dynabook. Itulah awal sejarah dari mobile-computing.

Akhir tahun 2008, untuk pertama kalinya dalam sejarah, penjualan laptop melampaui penjualan desktop.


(Sumber:http://room8888.blogspot.com/2009/08/sejarah-evolusi-laptop.html dari sumber ComputerWorld oleh Ian Paul.)



Dynabook

Alan Key tahun 1968 merancang prototype apa yang disebutnya "PC untuk anak dari segala usia". Kay ingin membuat sebuah komputer portable yang tipis, dengan berat sekitar 1 kg, dan memiliki layar yang ukurannya mendekati ukuran halaman kertas. (Kay menyebutkan bahwa dia perlu sebuah layar dengan 1 juta pixel.)

Kurang beruntungnya, teknologi yang diperlukan untuk memproduksi alat ini ternyata belum berkembang saat itu. Jadi visi Kay tentang Dynabook tidak dapat terealisasi.




Portable Teletype

40 tahun lalu, sebuah komputer ukurannya memenuhi sebuah ruangan, dan memiliki prosesor yang lebih rendah kemampuannya dibanding smartphone sekarang. Meski demikian, impian akan komputer portable sudah ada.

Maret 1968 tidak mungkin untuk menjinjing sebuah komputer, tapi alat ketiknya bisa dibuat portable. Yaitu sebuah interface Teletype, buatan Teletype Corporation KSR-33.

Alat ini dipakai untuk mengirim apa yang diketikkan dari satu lokasi ke mesin Teletype di lokasi lain yang terpisah jauh. Beratnya sekitar 30 kg. Anda dapat menonton video tentang KSR-33 di YouTube.



Osborne 1

Tahun 1981, komputer portable pertama akhirnya muncul. Pembuat komputer Osborne Computer Corp, merancang Osborne 1. Komputer portable ini memiliki layar dengan diagonal 5", dan mempunyai tas kotak pembawa.

Mesin ini punya dua buah disk drive untuk floppy-disk. Harganya $1.795 termasuk software dan beratnya sekitar 10 kg.





Grid Compass 1100

Komputer portable ini merupakan yang pertama memakai lipatan, yaitu memakai teknik clam-shell. Awalnya dirancang untuk NASA, dan tersedia bagi konsumen umum pada tahun 1982.

Grid Compass 1100 beratnya 5,5 kg, dengan memory sebesar 340KB. Harganya $8000 termasuk software dan perjanjian pemeliharaan (semacam garansi).



Namun mesin ini tidak bertahan lama di pasar, karena tidak kompatibel dengan IBM. (Waktu itu PC yang populer adalah IBM compatible.)



IBM PC Convertible

Tahun 1985, banyak pengamat teknologi bertanya-tanya apakah konsep laptop akan bertahan lama. Di sebuah artikel New York Times, Erik Sandberg-Diment mempertanyakan "apa yang terjadi dengan laptop?" Setelah dia melihat penurunan jumlah pemakaian laptop di pameran komputer Comdex sejak 1983 sampai 1985.

Tapi tahun 1986, IBM memperkenalkan IBM PC Convertible yang laris di pasar. Dengan harga $1995, laptop ini merupakan laptop pertama yang sukses di pasar. Serta merupakan mesin IBM pertama yang memakai disk drive untuk floppy-disk ukuran 3,5".



Beratnya 5,5 kg dan mempunyai memory 256KB. Disk drive ada dua, layar memakai LCD, port paralel untuk printer, dan software dasar.




Compaq SLT/286

Oktober 1988, Compaq memulai debutnya dengan SLT/286. Komputer portable pertama yang memakai layar VGA (640 x 480 pixel).



Beratnya 6,3 kg, dengan harddisk drive 20MB, prosesor 12MHz. Keyboardnya bisa dilepas dari badan laptop. Ini komputer portable pertama yang cukup kompak untuk dibawa dalam penerbangan.




Apple PowerBook 100

Lompatan berikutnya setelah Compaq SLT/286 adalah Apple PowerBook 100, yang muncul tahun 1991. Laptop ini dibuat oleh Sony untuk Apple, dan memakai trackball sebagai pengganti mouse.

Laptop ini mempunyai palm-rest (sandaran tangan) untuk kenyamanan. Kemudian palm-rest menjadi fitur standar bagi semua laptop.



PowerBook 100 memakai prosesor 16MHz, 16 bit CPU dan RAM 2MB (yang bisa diperluas sampai 8MB). Harddisk sebesar 20MB, layarnya 640x480 pixel passive-matrix, serta sebuah speaker mono. Beratnya sekitar 7 kg, dan harganya $2500.




IBM ThinkPad

Pada akhir 1992, IBM meniru rancangan PowerBook yang kompak dengan memperkenalkan seri IBM ThinPad. Versi yang paling terkenal adalah ThinkPad 700C, yang memakai sistem operasi Windows 3.1, dan mempunyai HDD 120MB.



CPU memakai prosesor Intel 486SLC 25MHz. Layarnya TFT active-matrix 10,4". Untuk pointing, dipakai stik kecil berwarna merah.




Apple PowerBook 500

Pada tahun 1988, George Gerpheide menemukan touchpad berdasarkan kapasitansi. Tapi teknologi ini belum muncul pada laptop sampai 1994. Adalah Apple PowerBook 500 yang pertama kali memakai touchpad. Apple menyebutnya trackpad, yang segera diikuti vendor lain.



Seri PowerBook 500 terdiri dari 4 model: 520, 520c, 540 dan 540c.Spesifikasi dasarnya memakai prosesor 25MHz, RAM 4MB (maksimal 36MB), layar 9,5". HDD sampai dengan 320MB, ukuran yang cukup menakjubkan untuk masa itu.




Toshiba Portege T3400

Satu setengah tahun sebelum kemunculan Windows 95, awal tahun 1994, Toshiba datang dengan laptop pertamanya. Ada dua model dalam seri Portege T3400, yaitu layar monokrom seharga $2599, dan layar warna active-matrix seharga $3900. Keduanya memakai Windows 3.1

Toshiba mengiklankannya sebagai subnotebook, dengan tampilan ramping, dan warna abu-abu yang fashionable. Battery memakai lithium ion yang berdaya tinggi, disebut waktu itu sebagai teknologi energi mobile yang mutakhir. T3400 sanggup dinyalakan selama 6 jam. Battery dapat diisi ulang selama 3 jam sampai penuh dalam keadaan mesin dimatikan, atau selama 8 - 10 jam jika dalam keadaan hidup.



Prosesor yang dipakai Intel 486SX, dengan RAM 4MB (max 20MB), dan HDD 120MB. Laptop ini juga punya slot PCMCIA untuk ekstra memory. Beratnya 1,8 kg.




Panasonic Toughbook CF-25

Tahun 1996, ketika kebanyakan pembuat komputer mengarah ke model yang lebih ramping dan lebih cepat, Panasonic berusaha membuat laptop yang berlapis tebal dan break-resistance. Hasilnya adalah Toughbook CF-25, model pertama dari Panasonic Toughbook yang kokoh (yang masih berlanjut sampai saat ini).

CF-25 dirancang untuk tahan jatuh dari ketinggian 2 kaki (sekitar 60 cm atau setinggi meja) dan kebal debu serta kebal kelembaban. Model pertama Toughbook memakai casing aluminium alloy.

Prosesornya Intel Pentium I 166Mhz, dengan RAM maksimal 96MB, serta HDD 1GB. Laptop ini cocok dipakai di lingkungan yang kasar, seperti medan perang.




Apple iBook G3

Apple iBook G3 merupakan salah satu ide inovatif dari Steve Jobs. Pada Macworld Expo di New York tahun 1999, Steve Jobs membuat kagum semua orang ketika membawa iBook ke panggung dan memakainya untuk surfing Internet.

Itulah laptop pertama yang memakai wireless-card. Jobs mengklaim G3 sebagai komputer portable tercepat kedua di dunia. Yang pertama tercepat menurut klaimnya adalah Apple PowerBook.

Apple iBook G3 juga hadir dengan warna-warni yang menyegarkan.




Sony PictureBook

Apple memukau dunia dengan style yang cantik dan wireless networking. Tapi kamera iSight yang sekarang ada di MacBook, pertama kali muncul di laptop dengan Windows 98. Tahun 1999, Sony meluncurkan VAIO C1 PictureBook dengan harga $2299.

Laptop VAIO ini beratnya 1,4 kg. Cukup kompak dan mempunyai bult-in camera yang dapat merekam gambar diam dan video bergerak sampai 60 detik.

PictureBook juga merupakan awal dari apa yang sekarang (satu dekade kemudian) dikenal sebagai netbook. Ketebalannya hanya 1,45", dan tidak memakai drive eksternal baik floppy ataupun CD-ROM.




OLPC XO (one laptop per child)

Asus Eee PC dikenal luas sebagai inovasi netbook pada akhir 2007. Tapi, pada tahun 2005, jauh sebelum muncul Asus Eee, Nicholas Negroponte sudah memperkenalkan konsep laptop $100 pada World Economic Forum (sebuah yayasan nirlaba Swiss) di Davoz, Swiss.

Impian Negroponte secara bertahap menjadi OLPC XO (one laptop per child) dengan kemampuan akses Internet yang dijual dengan harga $200. Ketika OLPC menawarkan XO dengan skema give-one/get-one pada akhir 2007, maka antusiasme terhadap komputer ini semakin meroket.



Intel dan Microsoft dengan cepat mengikuti jalur XO, super-murah dan super-portable. Lalu tiba-tiba netbook menjadi segmen yang tumbuh sangat cepat dalam pasar komputer.




Apple MacBook Air

Awal abad 21, laptop mulai menjadi jauh lebih cepat, dengan ukuran HDD yang besar dan kemampuan grafis yang lebih baik. Pada kuartal ketiga 2008, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah penjualan laptop melampaui penjualan desktop.

Awal 2008, Apple meluncurkan Apple MacBook Air. Sebelumnya, tahun 2004 Sony VAIO X505 merupakan laptop dengan pencapaian impresif dengan ketipisan dan dengan ringannya. Tapi MacBook Air datang dengan ide "seberapa tipis sebuah komputer". Dengan chip Intel baru dan battery non-removable, tapi tanpa drive optis, Air menjadi bintang pada Macworld 2008.




TechCrunch CrunchPad

Web tablet sepertinya akan menjadi tahap evolusi berikutnya dalam dunia komputer portable. Tablet semacam ini belum terlalu berkembang, tapi paling sedikit ada produk nyata, seperti CrunchPad buatan TechCrunch.

Alat ini berupa sebuah Web tablet dengan OS Linux (custom built), dan memakai chipset Intel Atom. Punya dua port USB, Webcam dan mic. Sementara itu, rumor yang beredar mengatakan Apple akan meluncurkan Apple tablet nanti pada Oktober 2009.

wah..panjang banget ya ndan..udah deh segitu ajaaa... ko ko
Read More
Efektivitas Komunikasi Interaktif Via Internet

Efektivitas Komunikasi Interaktif Via Internet

Internet berawal sebagai media komunikasi. Apapun bisnis Anda, komunikasi ibarat jantung. Entah itu komunikasi oral, visual, maupun tekstual. Tanpa jantung, seseorang tak mungkin hidup. Begitupun bisnis, tanpa komunikasi bisnis tak berjalan. Beberapa dari jenis komunikasi yang ada, kini telah diotomatisasi lewat komputer, atau kita mengakrabinya dengan internet. Pada dasarnya internet tidak memberikan solusi baru yang radikal dalam cara kita berkomunikasi, justru mengintegrasikan teknologi yang ada untuk meningkatkan keefektifan berkomunikasi.

Fungsi internet dapat dikelompokan ke dalam tiga tingkatan yaitu tingkat komunikasi dasar, komunikasi interaktif, serta sumberdaya dan layanan informasi lanjutan.

Ketiganya adalah replika dari komunikasi konvensional yang sering digunakan di era pra-internet. Komunikasi dasar diwujudkan dalam komunikasi satu arah seperti mengirim e-mail atau membaca berita/informasi (news), sementara kalau komunikasi interaktif ada feedback yang cepat dan real time. Sedangkan untuk sumberdaya dan layanan informasi lanjutan adalah segala sesuatu yang terkait dengan pengiriman data. Bagi perusahaan, ketiganya sangat berman-faat untuk tujuan berinteraksi dengan Tertanggung, mitra bisnis, maupun online meeting.

Kali ini secara khusus saya akan menyoroti komunikasi interaktif via internet, terutama yang terjadi di dalam lingkungan Asuransi Jasindo. Sayang sekali, sejak kehadiran menu Forum Interaktif dalam website www.asuransijasindo.co.id, belum banyak kalangan internal yang memanfaatkan media ini sebagai sarana komunikasi yang cepat dan efektif. Hal ini mungkin ter-jadi karena faktor tidak biasa menggunakan internet, malas belajar karena berpikiran bahwa belajar internet sulit, atau sebab lain yakni keterbatasan sarana. Semua alasan itu ada baiknya mulai sekarang dibuang jauh-jauh. Ada dua adagium yang bisa dija-dikan jawaban atas alasan-alasan tersebut: tak kenal maka tak sayang dan banyak jalan menuju roma.

Semakin tak mau mengenali apa itu internet dan efektivitas komunikasi yang diciptakannya, langkah kita akan tertinggal jauh di belakang. Tak mampu mengejar laju kecepatan bisnis yang kian berkembang. Begitupun seandainya sarana terbatas, namun sudah kenal cara menggunakannya, jangan terpaku pada keterbatasan fasilitas perusa-haan. Justru harus terus mencari cara lain agar informasi dan perkembangan tetap bisa kita ikuti. Bukankah sudah banyak warnet di sekeliling kita?

Persoalan yang biasa terdapat di dalam cara berkomunikasi adalah mun-culnya gap (kesenjangan) informasi, antara yang benar dan salah, antara yang up to date dan out of date. Un-tuk itulah tujuan Forum Interaktif diadakan. Yakni meminimalisasi gap informasi karena adanya miskomunikasi yang bisa saja terjadi antar unit kerja, sesama rekan kerja, pimpinan dan bawahan, bahkan antara perusahaan dan pelanggan.

Melalui Forum Interaktif, kesim-pangsiuran informasi atau pertanyaan yang belum terjawab bisa segera memperoleh tanggapan dengan cepat. Serta dapat berhemat dari sisi biaya, karena teknologi komunikasi intinya memperpendek jarak dan menekan biaya (cost). Bayangkan jika lebih dari 80 cabang Asuransi Jasindo di seluruh Indonesia memanfatkan dan memahami efektivitas komunikasi via internet, berapa besarnya biaya yang bisa dihemat karena tak perlu waktu atau sesi khusus untuk temu muka antara karyawan dengan pimpinan misalnya, begitupun dengan Tertanggung. Tertanggung tetap bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan dalam waktu relatif singkat.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dinamika perkembangan bisnis saat ini hanya mampu diimbangi oleh seberapa cepat kemampuan kita beradaptasi dengan teknologi. Khususnya teknologi komunikasi via internet. Nah, tunggu apa lagi?

http://www.jasindo.co.id/popups/articleswindow.php?id=99&print=print
Read More
Pentingkah Brand Image

Pentingkah Brand Image

“Brand Image” sangat penting bagi kita yang bergerak di bidang bisnis, baik kecil maupun besar. Apapun namanya bisnis/ usaha kita “brand image” sangatlah penting kita bangun guna menciptakan loyalitas konsumen terhadap bisnis kita, minimal bisnis kita dikenal baik oleh masyarakat/konsumen tersebut.

Dalam komunikasi pemasaran (Marketing Communication), iklan dan promosi mempunyai peran sangat penting dalam membangun suatu “brand image”. Beriklan dan promosi mempunyai target “audience” yang sangat luas, sehingga dalam waktu singkat pesan yang ingin disampaikan tentang “brand image” akan lebih diterima oleh masyarakat/konsumen. Dalam melakukan aktifitas bisnis tidak mustahil kita sebagai pelaku bisnis akan melupakan yang namanya iklan dan promosi, darimana konsumen akan mengenal barang jualan kita.

Sadar atau tidak dengan beriklan kita sedang membangun “brand image” tentang bisnis/usaha yang sedang kita jalankan. Ada beberapa contoh yang bisa kita lakukan dalam membangun sebuah “brand image”:

1. Desain kemasan, termasuk tulisan/pesan yang ingin disampaikan.

2. Event, Promosi di toko, promosi di tempat umum dan kegiatan “below the line” lainnya.

3. “Publik Relations” iklan yang bersifat tidak langsung.

4. Kegiatan-kegiatan sosial untuk komunitas atau “Corporate Social Responsibility” (CSR)

5. “Customer Service” juga sangat berperan penting dalam membangun “brand image”, tugasnya adalah bagaimana cara menangani keluhan, masukan konsumen sebelum dan setelah terjadi transaksi.

6. Karyawan yang bekerja di bagian lini terdepan (front liners) apakah sebagai penjual, kasir, resepsionis dll, sangat berperan penting dalam membangun suatu “brand image” suatu perusahaan.

7. Personal branding juga ikut andil dalam pembentukan “brand image” perusahaan, apalagi kita sebagai pelaku bisnis yang “one man show” juga sekaligus menjadi sebagai kreator dari bisnis kita.

Baik buruknya dari semua jenis komunikasi di atas tergantung dari kegiatan suatu perusahaan, semuanya dapat dikontrol/ dikendalikan. Komplikasi justru akan muncul dari kegiatan-kegiatan seputar “brand” oleh pihak lain yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan (owner) misalnya komunikasi oleh konsumen langsung. Mereka bisa menyebarkan kepada “network”nya berita atau pengalaman yang kurang menyenangkan yang mereka alami saat bertransaksi yang diwakili oleh banyak hal termasuk pelayanan oleh “front liners” di perusahaan. Promosi dari “mulut ke mulut” adalah salah satu jenis komunikasi/promosi yang sangat efektif juga sangat berbahaya apabila itu menyangkut publisitas buruk.

Keberadaan internet dari hari ke hari yang makin booming dan hampir semua orang terbiasa dengan yang satu ini. Di satu sisi sangat menguntungkan kita sebagai pelaku bisnis tapi di sisi lain menjadi bumerang. Kecepatan penyebaran berita bias berlipat-lipat hanya dalam satu klik. Mereka pengguna internet bisa menuliskan pengalaman bertransaksi dengan “brand” dari sudut pandang mana saja, tanpa bisa diatur-atur seperti halnya berhubungan dengan tradisional media.

Jadi, pada dasarnya perusahaan (owner) perlu memperhatikan suatu elemen komunikasi dalam bentuk apapun yang menghubungkan konsumen dengan “brand image” perusahaan. Minimalkan kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan/konsumen sehingga berita seputar “brand” selalu merupakan berita baik. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang harmonis antara konsumen dan perusahaan.

Mari kita bangun “brand image” tentang usaha/bisnis kita masing-masing sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Saya yakin dengan terbentuknya “brand image” yang baik dan kuat masyarakat/konsumen pun akan loyal terhadap bisnis kita.

Terakhir yang ingin saya sampaikan disini adalah berdo’a dan berdo’a kepada sang pencipta alam semesta karena berkat kehendakNyalah kita dan bisnis kita lahir. Jadi manfaatkanlah karunia ini sebaik-baiknya, gunakan segala peluang yang ada sesuai dengan kemampuan masing.

Semoga bermanfaat bagi teman TDA dan MM Jaksel khususnya bagi saya pribadi dan keluarga.

Salam sukses,

Junaedi
www.maximart.co.cc

http://mastermindjaksel.com/pentingkah-brand-image/
Read More
Merek (Brand) Terbaik Dunia Sepanjang Masa

Merek (Brand) Terbaik Dunia Sepanjang Masa

Merek (Brand) Terbaik Dunia Sepanjang Masa
oleh : RKY REFRINAL PATTIRADJAWANE
Merek adalah kekayaan hakiki sebuah sebuah industri/perusahaan. Apapun dilakukan orang untuk membangun ekuitas atas merek, yang kemudian lebih dikenal sebagai ‘Brand Equity’.
Nilai sebuah perusahaan tidaklah terletak pada jumlah asset-asetnya semata, seperti gedung perkantoran, pabrik, mesin-mesin produksi dan inventaris lainnya, namun termasuk kedalamnya nilai dari ekuitas dari merek tersebut. Jadi ketika terjadi akuisisi pada sebuah perusahaan, seperti yang terjadi pada Sampoerna, maka harga sebuah perusahaan adalah penjumlahan dari corporate equity dan Brand Equity. Jika diberi prosentase maka nilai Brand equity mencapai 90% bahkan lebih dan nilai corporate equity hanya maksimal 10% dari total nilai.
SELAYANG PANDANG TENTANG EKUITAS MEREK
Ekuitas atas merek (Brand Equity) menjadi pembahasan dan perdebatan para ahli strategi pemasaran di seluruh penjuru bumi dari masa ke masa, selama berabad-abad lamanya. Ratusan bahkan miliaran rupiah dikeluarkan untuk melakukan riset-riset untuk mencari merek-merek terbaik pada wilayah sebuah negara, bahkan diseluruh dunia. Lembaga-lembaga riset pun melakukan penelitian secara berkesinambungan untuk mencari dan memilih merek-merek terbaik pada berbagai kategori untuk memperoleh penghargaan (award).
Di Indonesia, kita mengenal banyak sekali penghargaan yang dianugerahkan untuk merek-merek terbaik di negeri ini. Dan lembaga/badan riset yang berkompeten untuk hal ini diantaranya Frontier untuk Indonesia Customer Satisfactions Award (ICSA), MARS untuk Indonesia Best Brand Award (IBBA), MarkPlus untuk Superbrand, dan lain sebagainya.
Penghargaan-penghargaan tersebut merupakan kebanggaan bagi merek yang terpilih sebagai merek terbaik, dan keberhasilan itu dapat dijadikan indikator keberhasilan dan prestasi sebuah merek di pasar. Award tersebut merupakan materi iklan yang sangat baik untuk makin meningkatkan nilai ekuitas atas merek tersebut. Hampir semua produk yang memperoleh award menjadikan award tersebut sebagai salah satu attribute produk yang dibuat sangat menonjol diantara attribute lainnya, sehingga kita dapat melihatnya sebagai bagian dari design kemasan. Konsumen pun tidak jarang menjadikan penghargaan tersebut sebagai alasan utama untuk tetap loyal terhadap merek yang digunakan saat ini (customer loyalty), mencoba merek tersebut (switcher) atau melakukan migrasi (customer migration), serta meninggalkan merek yang selama ini mereka gunakan (customer competitor).
Dari sini dapat ditarik hipotesa bahwa penghargaan atas merek dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen atas merek pada kategori yang sama yang tidak ada subtitusinya, bahkan pindah ke merek lain walau beda kategori sekalipun, selama merek tersebut sesuai dengan ekspektasi konsumen.
SEKILAS TENTANG METODA RISET
Untuk mengukur brand value (brand equity), proses pengidentifikasian hingga decision dilakukan dengan penelitian di lapangan dengan menggunakan metoda riset yang didesain dengan begitu baik dan terukur. Untuk penelitian lapangan, pengambilan sample dilakukan dengan probabilistic sampling, sehingga margins of error (MOE) bisa ditentukan. Total sample yang digunakan dengan asumsi populasinya infinite, jadi secara statistik, jika populasi melewati jumlah tertentu bisa dianggap infinite atau tak terhingga, secara total setiap sample memiliki MOE 1,79 %, dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan sampling dalam pemilihan merek terbaik menggunakan metode multistage random sampling, yakni random sampling secara bertahap. Perhitungan brand value (brand equity) dilakukan dengan menggunakan kaidah mutually exlusive weighting factors, sehingga hasilnya dapat digeneralisir.
Dengan metoda riset inilah pemilihan merek terbaik di Indonesia, mungkin juga di negera-negara lain di dunia dilakukan dan metoda ini hingga saat ini tetap digunakan untuk menentukan merek-merek terbaik di sebuah kawasan. Beberapa diantaranya telah memperoleh penghargaan beberapa kali karena mampu mempertahankan kinerja merek tersebut di mata pelanggan, diantara Garuda Indonesia untuk kategori penerbangan, Citibank untuk kategori kartu kredit, Kompas untuk kategori surat khabar, Kartini untuk kategori majalah, Electrolux untuk kategori elektronik, Coca Cola untuk kategori minuman, Philips untuk kategori lampu, Hawlet Packard untuk kategori Komputer, Canon untuk kategori printer, Sony untuk kategori kamera, Rinso untuk kategori detergen dan lain sebagainya.
EKUITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK
Sebelum berbicara lebih jauh tentang ekuitas merek dan loyalitas merek, maka sebaiknya kita memahami dimensi-dimensi kedua hal tersebut secara baik. Tingkatan dimensi ekuitas merek, secara berturut-turut dari tingkatan yang paling rendah, adalah kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas merek (brand perceived quality), assosiasi merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty). Hampir tidak mungkin, bahkan dipastikan tidak mungkin (imposible) sebuah merek mencapai dimensi/tahapan brand loyalty tanpa melalui dimensi dan tahapan sebelumnya.
Berdasarkan tingkatan loyalitas dan kepuasan, terbagi atas 4 tingkatan. Tingkatan loyalitas keempat disebut Habitual Buyer, dimana konsumen yang puas terhadap produk, dalam mengkonsumsi suatu produk bersifat kebiasaan dan konsumen ini tidak ada masalah jika harus berpindah produk jika produk tersebut memberikan ketidakpuasan.
Tingkatan loyalitas ketiga disebut Satisfied Buyer, dimana pada dasarnya konsumen puas, namun sebetulnya mereka menanggung biaya peralihan (switching cost), biaya, waktu, dan uang, atau resiko kinerja berkenaan dengan tindakan beralih merek.
Tingkatan loyalitas kedua adalah Like the Brand, dimana konsumen yang sungguh-sungguh menyukai merek dan menganggap merek sebagai sahabat, serta tingkatan loyalitas pertama, yang merupakan tingkatan tertinggi disebut Commited Buyer, dimana pelanggan yang setia, mempunyai kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pelanggan dari merek. Pada tingkat ini salah satu ciri loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain. Sama halnya dengan ekuitas merek, maka tidak satupun merek yang ada, bahkan tidak mungkin untuk merek terbaik dunia sekalipun, yang memiliki tingkat loyalitas konsumen atas merek mencapai tahapan commited buyer tanpa melewati empat tingkatan-tingkatan sebelumnya.
Beberapa pertanyaan besar yang harus kita jawab saat ini adalah, seberapa akurat metoda riset untuk pemilihan metoda riset tersebut? Benarkah Garuda Indonesia, Citibank, Kompas, Kartini, Electrolux, Coca Cola, Philips dan Hawlet Packard, benar-benar memiliki nilai kepantasan hakiki sebagai merek terbaik? Jika tidak, lalu tahukah dan sadarkan anda siapa dan apa merek terbaik dunia sesungguhnya sepanjang masa?
MEREK TERBAIK DUNIA SEPANJANG MASA
Jika kita menyadari sepenuhnya tentang hakikat sebuah merek, maka tidak perlu membuat research design untuk menentukan sebuah merek terbaik, karena cukup menggunakan hati nurani dan ketajaman berfikir. Metoda yang digunakan adalah keikhlasan, kerendah hatian, kesyukuran dan kecerdasan intelektual sebagai manusia.
Merek tersebut dibuat atas kesadaran, kesepakatan dan kecintaan yang begitu tinggi. Setiap proses produksi belum tentu menghasilkan output seketika. Butuh kesabaran yang begitu tinggi, karena ’berhasil atau tidaknya’ produk sangat bergantung pada ’kekuatan lain’ dan takdir. Perangkat produksi pun di desain dengan sedemikian unik dan sempurna, dan menjamin setiap output yang dihasilkan pada proses produksi itu pun adalah unik dan memiliki differensiasi, bahkan terdifferensiasi seketika. Ketika ‘kekuatan’ lain menghendaki jadi, maka jadilah!
Produk tersebut. Proses pembentukan hingga menjadi bentuk produk yang defenitif memakan waktu berbulan-bulan lamanya dan selama proses itu berlangsung dan proses produksi menggunakan materi-materi terbaik dan melibatkan quality control yang ‘maha ahli’ di bidangnya, sehingga kualitasnya tak dapat diragukan sedikitpun.
Proses produksi akan terus berlangsung seiring dengan berjalannya waktu dan musim yang berganti. Berbulan-bulan lamanya selama masa proses berlangsung, produk tersebut mendapat tambahan materi yang sangat tinggi kualitasnya dari produsen. Tidak hanya itu, selama proses produksi berlangsung begitu banyak hal yang terjadi, dilakukan dan dikorbankan, sebagai komitmen atas kualitas produk dan ekuitas merek. Dan semua itu dilakukan dengan segala keihlasan dan kebanggaan sebagai produsen sejati. Harapan sebagai manufacturer tidaklah banyak, kelak ketika produk tersebut siap di lounching, maka produk tersebut benar-benar memiliki kesempurnaan, tanpa cacat produksi sedikitpun, dan kalaupun ada diusahakan seminimal mungkin. Kalaupun itu terjadi, produk itu tidak dapat dikatakan sebagai ’produk gagal’ karena begitu banyak ’kebesaran’ lain dan ’keunggulan’ lain pada produk tersebut.
Tidak ada satupun produk di dunia ini dibuat dengan segala keihlasan dan tanggung jawab yang tinggi. Bahkan ekuitas atas merek tidak dapat dinilai dengan metoda riset dan statistik secanggih apapun karena ke-takternilaiaan-nya. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa produsen tidak pernah berpikir menjual produk tersebut, bahkan jangankan berpikir, terlintas pun tidak!. Jauh sebelum diluncurkan, produk ini telah memiliki portfolio yang sangat detail dan jelas, bahkan masa depannya sudah direncanakan dengan sedemikian baiknya. Ekuitas atas merek bahkan melewati empat tahapan sekaligus dan langsung mencapai tingkatan ekuitas tertinggi, yaitu Brand Loyalty.
Brand awarness dibangun dengan memberikan nama yang baik dan dalam nama itu terkandung makna dan nilai yang begitu tinggi, dimana awareness atas merek dibangun dengan sedemikian baiknya secara terus menerus (continue) sepanjang daur hidup produk itu berlangsung. Brand perceived quality dan brand association pun ditanamkan saat itu juga, dengan komitmen yang teguh dan tekad untuk menjadikan merek tersebut menjadi brand yang memiliki masa depan, bahkan benar-benar di assosiasikan sebagai ’brand dari masa depan’ tanpa ada hal-hal yang meragukan sedikit pun.
Demikian halnya dengan ekuitas atas merek (brand equity), loyalitas atas merek (brand loyalty) atas produk tersebut langsung menempati tingkatan tertinggi, yaitu like the brand dan commited buyer. Produsen benar-benar bangga terharap produk tersebut, menjadikannya sahabat dan merekomendasikan produk tersebut ke setiap market sebagai merek terbaik dengan berbagai nilai tambah sebagai differensiasi. Tidak ada satupun merek yang diproduksi di dunia ini, yang seketika diluncurkan (lounching) langsung menjadi produk dengan ekuitas merek tertinggi dan loyalitas terbaik, kecuali produk tersebut. Differensiasi atas produk tersebut hampir tidak dapat diukur karena begitu uniknya dan memiliki karakteristik yang begitu tinggi.
Anehnya, walaupun memiliki brand value dan loyalty yang sangat baik, produsen tidak pernah berniat menjualnya, bahkan produsen terus menerus melakukan apa saja tanpa mengenal batas ruang dan waktu untuk meningkatkan brand value index, yang sebetulnya sudah sangat baik dan tak mampu diukur oleh semua sumber daya teknologi, secanggih apapun.
TAHUKAH ANDA BRAND TERBAIK DUNIA ITU?
Cobalah renungkan sejenak, sadari dengan segala keikhlasan yang ada dan Demi ALLAH! Merek terbaik dunia sepanjang masa itu tidak lain adalah nama saya, nama anda dan nama-nama mereka. Soekarno, Soeharto, Bachruddin Yusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Lies Sudianti, Jamil Azzani, Iwan Pramana, Yeri Afrizon, Mawardi Djucli, Gaaoenarjadi Goenawan, Oten Prabowo, Yan Yan Peliyana, Faisal Nasoetion, Yandra, Dadang, Wiwik, Asdar, Azhar, Rohim, Udin, Aswin, Aulia, Dindin dan nama-nama lainnya adalah merek terbaik, diantara merek-merek terbaik sepanjang masa, tidak hanya di dunia, juga akhirat. Dan orang tua kita, terutama Ibu-Ibu kita adalah produsen terbaik dunia, yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendoakan kita, tanpa ada sedikitpun pamrih.
Bayangkanlah sejenak dan pikirkanlah, apakah ada produk yang diberi merek nama-nama kita, dikelola sedemikian baiknya nyaris tanpa pamrih? Mungkin sepanjang kita hidup, sejak terjadi fertilisasi (pembuahan) hingga saat ini, sebetulnya kita telah ’membebani’ hidupnya.
Ketika fertilisasi terjadi ’kita’ telah membuat ibu-ibu kita merasakan mual yang teramat sangat dan muntah-muntah yang menyiksa, namun ’siksaan’ itu diterima dengan segala kegembiraan dan kesyukuran. Kemudian selama lebih dari sembilan bulan lamanya, kita ’kembali membebaninya’ diangkut kemana-mana sepanjang siang dan malam, dijaga sedemikian rupa penuh kehati-hatian, dan makanan yang diberikan pada kita selama dalam kandungan berasal dari kualitas terbaik dari darahnya, bahkan ketika beliau dalam keadaan sakit dan laparpun, kita tetap memperoleh suplai makanan dari darah terbaik yang sebetulnya merupakan cadangan energi baginya.
Sembilan bulan itu adalah masa yang begitu panjang, dan bahkan tidak ada ’kuli’ yang bersedia dibayar untuk memanggul beban selama itu. Ibu-Ibu kita mempertaruhkan hidupnya ketika melahirkan, berjuang antara hidup dan mati, menahan rasa sakit yang tiada tara dan banyaknya pembuluh darah pecah dan sel-sel yang rusak ketika proses melahirkan itu berlangsung. Butuh waktu paling sedikit 40 hari untuk mengembalikan kondisi tubuh beliau ke kondisi semula, namun belum tentu seperti sedia kala. Setelah lahir, kita disusui selama berbulan-bulan lamanya, dan susu itu terbuat dari darah dari kualitas terbaik, yang sebetulnya lebih dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Siang dan malam kita dijaga dengan hatinya, memandikan kita dengan penuh cinta, membersihkan kotoran kita dengan tangan kanannya, dan dalam setiap helaan nafasnya, sepanjang siang dan malam terpanjat doa dan harap semoga kita cepat besar dan kelak menjadi manusia yang berguna.
Dengan penuh kesabaran beliau ajarkan kita merangkak, berjalan dan mengenal semua yang ada di dunia untuk pertama kalinya. Beliau adalah insan mulia yang pertama kali mengajarkan kita mengenal ALLAH, menuntun tangan kita menulis dan mengajarkan kita membaca, dengan harapan kelak kita bisa membaca keadaan dan belajar tentang hidup di jalan yang lurus. Beliau bangun ketika kita masih terlelap pulas dalam buaian mimpi, ruku dan sujud, serta menegadahkan wajah dan tangan ke langit, memohon tanpa henti pada Sang Khaliq untuk kebahagiaan seorang anak, yang bahkan belum tentu berguna baginya. Pun demikian, beliau tidur ketika kita telah pulas tertidur, dan sebelum tidur beliau sempatkan memandangi wajah kita dengan segala kecintaan, membelai dan mencium kening kita, sebelum beliau tidur. Ibu-Ibu kita menjalankan fungsi sebagai ’customer service’ terbaik di dunia ini, dan tak ada ilmu manajemen, pemasaran dan strategy manapun yang mengajarkan ini.
Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana sibuknya Ibu ketika saya akan berangkat sekolah beliau menyiapkan makanan dan menyuapkan nasi dengan sabar sesuap demi sesuap ke mulut ini sembari menunggu bis ditepi jalan. Dikemudian hari, dimasa ini barulah saya sadar, betapa suap demi suap nasi itu ternyata dikonversi sebagai sumber energi bagi otak, untuk belajar, untuk berfikir dan menjadikan saya manusia seperti sekarang ini.
Perempuan inspirasi hidup itu dengan sabar menunggu setiap hari di depan pintu rumah hingga anak-anaknya pulang sekolah, dan menanyakan pelajaran hari itu. Ketika telah dewasa seperti sekarang ini pun beliau masih tetap setia menunggu saya pulang di depan pintu rumah, masih seperti dulu dan tak ada yang berubah. Setiap kepahitan hidup dilalui dengan senyum ikhlas, tak ada kebahagiaan baginya kecuali melihat kami bahagia. Semua kesedihan hidup mampu beliau simpan dengan sempurna, tak terlihat dan seakan-akan tidak ada apa-apa. Ibu selalu meyakinkan kami untuk terus belajar dan melanjutkan sekolah, apapun yang terjadi.
Diantara semua anak-anak mungkin saya paling dekat dengan Ibu, beliau tidak hanya sebagai ibu, melainkan juga sahabat dan tempat untuk mencurahkan cinta dan pengabdian seorang anak. Saya sangat mencintainya sepanjang hayat, tak ada yang lebih membahagiakan saya kecuali membahagiakannya, tak ada yang lebih berharga bagi saya, kecuali memiliki kecintaan yang sedemikian besar pada perempuan itu.
Sepenuhnya saya sadar, apapun yang saya lakukan tak akan mampu membayar apa yang telah beliau lakukan selama ini. Tak ada satupun ilmu akutansi manajerial yang mampu menghitung dan mengkonversi segala pengorbanan, pengabdian dan keikhlasan beliau dalam bentuk indeks, uang dan angka.
Ibu-ibu kita adalah pribadi yang unik, bahkan mereka tidak pernah menghitung apapun yang mereka lakukan, karena semuanya dilandasi cinta tanpa batas dan keihlasan tanpa pamrih sedikitpun. Membalas jasanya saja sudah tidak mungkin, lalu apakah pada tempatnya jika setelah apa yang beliau lakukan, kita melawan, mendurhakai, bahkan memperlakukan Ibu-Ibu kita tidak pada tempatnya.
ALLAH mengajarkan, janganlah sekali-kali mengatakan ’ah’ pada ibu kita, bahkan makna yang lebih dalam, jangankan berkata ’ah’ dimulut, jika mungkin di hati pun jangan!
HARI INI YANG TERBAIK, TIDAK ADA ALASAN UNTUK GAGAL
Jadi, apakah ada merek yang lebih baik di dunia ini selain nama-nama kita? Adakah produk yang dikelola sebaik dan sesempurna itu? Bahkan sejak proses produksi, selama proses produksi dan pasca produksi? Ibu kita sesungguhnya adalah produsen terbaik dunia bahkan akhirat yang memproduksi tanpa mengharapkan sama sekali return of equity (ROE) bahkan return of investment (ROI) padahal begitu banyak harta baik yang berwujud ataupun tidak yang telah dikorbankan untuk membangun ekuitas nama kita, sebagai merek dari masa depan. Kita adalah inspirasi hidup Ibu kita, dan sudah selayaknya kita jadikan Ibu kita inspirasi hidup pula.
Sebagai merek terbaik dunia, maka banyak alasan untuk berhasil, namun tak satupun alasan untuk gagal. Jadikan setiap hari merupakan hari yang terbaik, rubahlah apa yang perlu dirubah dan belajarlah dari kehidupan yang kita jalani. Harus kita akui bahwa kita tak bisa mengubah masa lalu, namun perlu diingat, kita bisa melukis masa depan. Tak ada yang lebih berharga bagi seorang manusia, kecuali memiliki ilmu yang berguna dan ilmu itu bermanfaat bagi orang lain.
Dari sini kita bisa belajar, bahwa ALLAH memberikan kita kemuliaan sebagai manusia, dan dianugerahkan kemuliaan seorang Ibu. Selayaknya kita menghasilkan merek-merek yang lebih baik lagi, dengan melakukan benchmarking terhadap apa yang telah dilakukan oleh Ibu-Ibu kita. Apa yang tertulis adalah sebagian kecil dari sebagian kecil cerita tentang Ibu yang terungkap, begitu banyak bahkan tidak bisa kita ceritakan, karena begitu banyaknya, baik yang terlihat ataupun tidak terlihat. Namun hampir tidak seorangpun bisa membantah, bahwa hampir semua orang menjadikan Ibu sebagai insiprasi hidup!! Setelah ini, pulanglah ke rumah, temui Ibumu yang selalu menunggumu pulang dan selalu mencintaimu, walaupun kamu selalu melawannya, berkata dengan suara lebih nyaring dan lebih tinggi darinya, bahkan hampir setiap nasehatnya kamu abaikan, padahal itu adalah wujud cinta kasih, pengabdian dan pemenuhan janjinya kepada Sang Khaliq.
Pulanglah, dan mintalah maaf dan restu pada insan yang selalu memuliakanmu, dengan tak memperdulikan apapun yang kamu lakukan atasnya. Lihatlah matanya yang mulai redup, kulitnya yang mulai kusam dihiasi keriput, pertanda betapa banyak penderitaan tak terungkap dan cukup ALLAH yang tahu tentang hal itu. Namun semua penderitaan itu adalah kebahagiaan untuknya. Mulai hari ini upayakanlah mata itu terus berbinar dan ciumlah pipi dan keningnya setiap hari, seperti yang telah dia lakukan padamu selama ini, dan menjadikanmu seperti sekarang ini.
Pulanglah, temui Ibumu. Karena tak ada lagi waktu, bahkan tak akan pernah bisa kamu menggantikan semua usaha yang telah dia lakukan untukmu, karena tak terhitung dengan uang bahkan apapun yang kini kamu miliki. Temuilah dia dan katakan bahwa betapa kamu mencintainya, dengan segenap hati, jiwa dan raga. Pulanglah, temui Ibumu. Karena waktu tak lagi banyak, buatlah hari yang tersisa ini sebagai hari-hari yang penuh kenangan. Kenangan yang akan selalu ada dan hidup bersamamu, pun ketika beliau pergi ke pelukan ALLAH.
Pulanglah, temui Ibumu. Berbaktilah dan berdoalah untuknya sepanjang kamu hidup! Dan untuk menjadi pemasar terbaik maka tidak hanya pengetahuan dan pembelajaran tentang hakikat dunia yang harus kamu kuasai, melainkan ada sesuatu yang mutlak harus kamu lakukan dan tak ada tawar menawar untuk itu, jika memang kamu memiliki komitmen sebagai seorang pemasar yang baik, yaitu doa dan restu Ibumu, karena dia adalah manufacturer terbaik di dunia ini, yang telah bersusah payah menjadikanmu seperti sekarang ini, Brand Terbaik Dunia, Sepanjang Masa!
* Penulis, Senior Project Management for Equipment & Tecnology Consultant, Islamic Develompent Bank (IDB) Sulawesi Region – Indonesia

http://www.pustakanilna.com/intermedia/merek-brand-terbaik-dunia-sepanjang-masa
Read More
Evolusi Nokia Komunikator

Evolusi Nokia Komunikator







Ponsel ini memang unik. Diproduksi tidak terlalu banyak. Hingga kini baru sekitar 7 seri Nokia komunikator yang telah dikeluarkan di pasaran. Padahal umurnya sudah 10 tahun lebih. Tapi disitulah kehebatan seri ini. Karena jarang dikeluarkan maka jutaan orang di seluruh dunia mengejarnya. Terutama di Indonesia. Walau termasuk Negara miskin namun Indonesia merupakan Negara pengguna komunikator terbesar di dunia..
Bahkan peluncuran perdana dilakukan di Indonesia dengan pembelian lelang yang dimenangkan oleh Hartono Gunawan dengan harga 45 juta.
Berikut ini seri Nokia komunikator yang pertama sampai keluaran terbaru tahun 2007 kemarin.


Nokia 9000/9000i
Pertama kali dikenalkan pada tahun 1996. Ukuran dan bobotnya lebih besar bila dibandingkan dengan komunikator terkini.

Nokia 9000i merupakan versi upgrade dari seri 9000. Bedanya hanya terletak pada software yang lebih lengkap. Seperti sistem penanggalan yang lebih canggih dan layanan internet berbasis teknologi smart messaging.

Nokia 9110/9110i
Perubahan besar diseri ini dibandingkan sebelumnya adalah bobotnya yang makin ringan plus penambahan slot memori eksternal.
Seperti biasa, pada Nokia 9110i hanya ditambahkan beberapa software.

Nokia 9210/9210i
Ini cikal bakal komunikator sesungguhnya. Karena sudah menggunakan sistem operasi Symbian. Yang kemudian menjadi sistem operasi dibeberapa ponsel Nokia keluaran terbaru. Seri ini juga memiliki kelengkapan yang lebih baik daripada seri sebelumnya yaitu layar berwarna, prosesor ARM serta kemampuan mengirim dan menerima fax.

Pada Nokia 9210i papan keypad dan co-label (label pada cover) sisi bagian atas berwarna perak, memori internal lebih besar dan cepat, browser www yang lebih maju yang mendukung java script, mendukung video streaming HSCSD, flash player, dan dapat mengunci kartu memori

Nokia 9500
Hingga saat ini masih menjadi kebanggaan bagi pemiliknya. Telah mengusung SO Symbian v7.os. Memiliki prosesor 150MHz Texas Instruments OMAP Prosesor dan SDRAM 64MB. Beberapa fitur lainnya yaitu 2 layar 65k, WLAN 802.11b, bluetooth audio dan data, kamera VGA dengan digital zoom, keamanan produk lebih baik dengan Ipv6, MIDP2.0, konektor Nokia pop-port mendukung berbagai perangkat tambahan.

Nokia 9300/9300i
Ini adalah versi imut dan simpel dari Nokia 9500. Dikeluarkan pada tahun yang sama guna menggaet konsumen yang menginginkan smart phone praktis dan cerdas. Hampir semua fitur sama dengan 9500. Bedanya seri ini tanpa kamera dan WIFI.

Tak jauh beda dengan 9300, Nokia 9300i hanya ditambah fitur WIFI dan tampilan luar lebih keren dengan warna silver gelap

Nokia E90
Kehadirannya yang sudah ditunggu-tunggu langsung menghebohkan penggemar komunikator. Bahkan rela antri panjang dan bayar lebih mahal untuk mendapatkannya. Bagaimana dengan fitur dan penampilannya? Telah menggunakan Symbian OS v9.2 dengan platform S60 3rd edition padahal komunikator sebelumnya menggunakan S80. E90 juga merupakan komunikator pertama yang mengusung teknologi 3G dan telah terintregasi dengan GPS. (berbagai sumber)
Read More